Supersonic Drone

Suara.com - Perusahaan Kelley Aerospaces asal Singapura resmi meluncurkan konsep kendaraan udara tempur tak berawak (unmanned combat aerial vehicle/UCAV) dengan kecepatan supersonik pertama di dunia. Pesawat tanpa awak atau drone ini dikenalkan dengan nama Arrow.

Dikutip dari FlightGlobal, Rabu (10/3/2021), Arrow ini masih dirancang dan akan diproduksi di fasilitas perusahaan di Seletar Aerospace Park Singapura. Uji coba prototipe ini juga telah dilakukan perdana di Israel pada 2014 lalu.

Perusahaan menyatakan bahwa drone ini dapat dikontrol dari pesawat tempur berawak, terbang otonom, atau dikendalikan dari jarak jauh di ground station. Mereka juga menyebut drone ini dapat digunakan untuk misi intelijen, pengawasan, akuisisi target, dan pengintaian.

"Arrow dirancang untuk melengkapi pesawat berawak dan menjadi penambah kekuatan di saat pertempuran udara," kata Kelley Aerospace.

Drone ini juga mampu terbang hingga 4.810 km dengan berat take-off maksimum hingga 16.800 kg. Sementara kecepatan drone mampu menyentuh Mach 2.1, setara 2.593 kilometer per jam.

Kelley Aerospace mengatakan bahwa desain drone terbuat dari serat karbon eksklusif yang menjadikannya sebagai drone pertama dari jenisnya di dunia.

"Drone ini dirancang untuk menghindari deteksi radar dan inframerah signature. Serat karbon dan desain monocoque memberikan Arrow kekuatan luar biasa,” tambah perusahaan.

Saat ini, perusahaan telah menerima lebih dari 100 unit pesanan. Drone ini dijual dengan kisaran harga 9-16 juta dolar AS atau setara Rp 129,6 hingga 230,5 miliar, harga yang diklaim cukup murah dari teknologi UCAV.

Program Arrow UCAV sendiri adalah bagian dari upaya ambisius Kelley Aerospace ke arena supersonik.

Dalam acara peluncuran di Singapura pada Desember 2020, Kelley Aerospace mengungkapkan perusahaan juga mengembangkan jet bisnis dengan kecepatan supersonic. Dua prototipe tersebut kini tengah menjalani pengujian di Amerika Serikat dan Swedia.

Post a Comment