Tanaman dan buah Ciplukan
Kalian yang pernah tinggal di desa terutama daerah persawahan pastinya tidak asing dengan buah Ciplukan. Yup, tepat sekali. Buah yang mempunyai sederet nama lainnya seperti Cecendet, Kenamplokan ini ternyata mempunyai nama latin Physallisa angulata L (baru tahu setelah iseng googling... hehheehe) ini ternyata mempunyai banyak khasiat, salah satunya adalah menghambat pertumbuhan sel kanker payudara, paru-paru, dan kanker darah. Hal ini disampaikan Ameilinda Monikawati, seorang mahasiswa Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta dalam wawancaranya di harian kompas (8/12/2010). 


Ameilinda bersama rekannya Inna Amandari dan Sofa Farida berhasil menguji potensi kemopreventif ekstrak etanolik herba ciplukan pada sel kanker payudara. Berkat penelitian uji potensi antikanker pada ciplukan ketiga mahasiswa Fakultas Farmasi UGM tersebut memenangi Kompetisi Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) bidang Ilmu Pengetahuan Alam 2010. 
Amelilinda juga mengatakan bahwa secara in vitro, penelitian tersebut berhasil menekan pertumbuhan sel kanker hingga 20 persen. Dari penelitian-penelitian yang dilakukan menguatkan hipotesis ciplukan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agen kemopreventif. Tidak hanya secara in vitro, untuk mendukung penelitian potensi ciplukan sebagai agen kemopreventif pada kanker payudara dilakukan pula secara uji in vivo. Uji secara in vivo bertujuan untuk mengobservasi pengaruh ekstrak etanolik herba pada hewan uji tikus betina galur Sprague Dawley. 

Dia juga menambahkan bila selama ini pengobatan kanker payudara dengan kemoterapi dinilai kurang efektif karena sering menimbulkan resistensi dan beberapa efek samping. Efek samping dari kemoterapi seperti mual, muntah, toksisitas pada jaringan normal, toksisitas pada jantung, dan menekan sistem imun. Oleh karena itu, ia mengatakan dibutuhkan suatu alternatif terapi kanker yang lebih aman, terjangkau, efektif, dan tidak membahayakan sistem imun. 

Ternyata, banyak sekali tanaman-tanaman liar yang mempunyai khasiat obat. Saya masih ingat saat di kampung dulu suka sekali dengan buah ini, biasanya kami mendapatkannya di pematang-pematang sawah. Ah... jadi teringat masa kecil dulu...